The Chronicles Of Ghazi (The Howling Of Wolf, The Eyesight Of Eagle) Seri 3
Pasukan Hungaria itu mendekati tepian sungai. Mereka ingin cepat-cepat melintasi sungai itu sambil mencuci muka atau mengisi kantung-kantung air mereka yang telah mengering. Air memang membawakan kehidupan bagi jiwa-jiwa yang kehausan.
Hunyadi menggerakkan kudanya untuk mendekati Sigismund. Ada sesuatu yang hendak dibicarakannya.
Yang Mulia, katanya, lebih baik kita mendirikan kemah dan bermalam di sepanjang lembah ini. Sebab hari telah semakin sore. Akan cukup berbahaya jika kita kemalaman di dalam hutan. Besok pagi-pagi sekali kita lanjutkan perjalanan! Jika tidak ada halangan, kita akan tiba di pusat Transylvania setelah berjalan seharian..
Sigismund mengangguk. Baiklah, lakukanlah apa yang kau anggap perlu!.
Hunyadi baru saja hendak melecut kudanya untuk memberi perintah kepada seluruh pasukan, ketika Barbara mengarahkan telunjuknya lurus ke depan.
Tunggu! Lihatlah! Serunya.
Serta-merta Hunyadi mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi untuk memberi tanda agar seluruh pasukan berhenti melangkah. Semua orang menatap ke depan, ke arah yang ditunjuk Barbara.
Di sana, di seberang sungai yang mengalir dengan tenang itu, ada dua orang prajurit yang menunggang kuda. Semua pandangan mata milik orang-orang yang ada di barisan terdepan pasukan Hungaria itu tertuju ke sana. Semuanya bertanya-tanya tentang siapakah kedua prajurit berkuda itu. Tiba-tiba Hunyadi menyadari sesuatu.
Turki Utsmani, gumamnya.
Sigismund menoleh kepada Hunyadi sambil membelalak. Kemudian dia kembali mengarahkan pandangannya kepada kedua prajurit berkuda yang ada di seberang sungai.
Judul : The Chronicles of Ghazi 3 Penulis : Sayf Muhammad Isa & Felix Y. Siauw Penerbit : Alfatih Press Ukuran : 14.5 x 21 cm Jenis Cover : Soft Cover Berat : 380 gr Tebal : 364 hal ISBN : 978-602-719-861-6 Kategori: Fiksi Sejarah Islam