Buku ini berisi sekumpulan ‘kata-kata mutiara’ yang mengandung muatan hikmah. Secara garis besar isinya kata-kata mutiara tentang cinta, lebih tepatnya cinta transendental atau “sufistik”. Membaca buku ini, pembaca diajak masuk menyelami ke dalam ‘laut cinta’ yang tak bertepi, sehingga diharapkan dapat memperoleh suatu “pemahaman” mengenai bagaimana semestinya cinta itu diarahkan atau dijalankan.
Disebut ‘transendental’ karena memang semestinya cinta haruslah transenden, seperti yang telah tertulis dalam naskah ini, bahwa yang dinamakan cinta sejati adalah cinta yang bersandar hanya kepada yang maha sejati itu sendiri. Cinta sejati adalah cinta yang tak kehilangan dimensi ilahiahnya. Cinta kepada apa saja haruslah berada dalam cinta kepada-Nya. Tanpa dasar keilahiahan, cinta hanya sekadar “cinta monyet”.