Hey, yang diam-diam hanya bisa menangis, yang selalu bisa menjadi pendengar, namun ketika bercerita hanya bisa berkaca-kaca. Kenapa sih kamu pintar banget pura-pura bahagia? Ketika disakiti, kamu hanya tutup mulut, menarik bibir, lalu kembal tersenyum. Memangnya tidak capek terus-terusn seperti itu? Padahal hati dan jiwamu membiru menahan rasa sakitnya. Hey, perempuan baik, Tuhan begitu mencintaimu:)