Ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin tentu tidak diragukan lagi. Hal ini sudah dibuktikan oleh Nabi Muhammad Saw. ketika mengejawantahkan ajaran mulia ini di tengah-tengah umatnya. Bahkan, kepada orang-orang yang menolak ajarannya pun, Nabi tetap bersikap adil, lebih dari itu Nabi mengedepankan kasih sayang. Banyak riwayat yang menunjukkan betapa Nabi selalu membela kaum yang lemah.
Pertanyaan pentingnya, apakah para pemimpin umat sekarang sudah berpihak kepada para kaum mustadh’afin ketimbang sibuk “ngurusi” Tuhan? Buku ini mengusung persoalan penting bahwa ajaran Islam seyogianya diletakkan di atas fondasi kemanusiaan. Sehingga, para elite Islam berhasil menuntaskan problem ketidakadilan, kemiskinan, juga kebodohan.
Kuntowijoyo, dalam pengantar buku ini menyampaikan bahwa proses sosiologis yang serius dan mobilitas sosial yang sedang berlangsung di kalangan umat Islam, khususnya di kalangan santri, secara agak terinci dijelaskan oleh Sdr. Abdul Munir Mulkhan. Buku ini merupakan pengembangan dari tesis S2-nya di Sosiologi UGM. Saya kira, buku ini perlu dibaca oleh para pengamat politik Islam, pemimpin umat, dan mereka yang merasa terlibat dalam perkembangan Islam di masa depan.