Detail Tabah Seperti Tanah Basah Oleh Hujan - Andromeda Nisa'
Buku ini adalah tentang rupa-rupa patah hati. Begitu banyak daftar kehilangan tersusun di sini.
Di Bab 1 tentang "Balada, Patah Hati, Kotak Pesan"; ada yang bercerita tentang "Perasaan yang Tak Pernah Sampai", "Yang Tidak Pernah Kembali Bertemu", hingga "Tahun-Tahun Kelam".
Lalu Bab 2, "Melepaskan Atau Dilepaskan"; ada rasa-rasa yang dibagi saat hati "Mengizinkan Pergi", "Mengembalikan Rasa", atau "Membawa Luka".
Di Bab 3 masih saja ada duka saat "Menceritakan Kesedihan"; ketika hati bertanya "Haruskah Berakhir?", tentang "Kesedihan yang Belum Reda", "Bagian yang hilang", "Bagian Terpatah", "Lelah yang Mungkin Tak Berujung".
Sedih memang. Namun, asa akan selalu ada, terlebih saat membaca tulisan "Aku Doakan Kamu", dan bagaimana "Caraku Menemukan Rindu".
Bersemangatlah, hati. Tabahlah seperti tanah yang basah oleh hujan. Pupuklah bahagiamu dengan membaca tulisan di sini. Agar ketika kau merasa begitu terluka dan begitu berat menjalani hari-harimu, kamu tak merasa sendiri. Inilah sebuah buku yang akan menjadi teman kala hatimu sedang tidak baik-baik saja. Tabahlah.
Kala ada banyak hal yang tidak bisa kusampaikan kepadamu, mendoakanmu adalah caraku untuk tetap utuh. Perihal perasaanku yang tak pernah sampai kepadamu. Perihal akhir dari perasaan yang tak akan pernah bisa memenangkan hatimu. Setidaknya doaku riuh pernah ada untukmu. Sampai detik ini.
Meski pada akhirnya yang memenangkanmu bukanlah aku, tapi aku bahagia. Doa yang kupinta kepada Tuhan tak pernah kembali dalam keadaan sia-sia. Untuk kamu yang mengatakan hitam dan putih, tidak ada abu-abu, aku akan tetap mencintai kamu sampai kapan pun.
Oleh karena itu, aku ingin mengirimimu sebuah buku, agar suatu hari nanti entah itu kapan, kau akan membacanya. Kutulis rupa-rupa patah hati ini. Agar seketika kau merasa begitu terluka dan begitu berat menjalani hari-harimu, kamu tak merasa sendiri. Agar kamu pun paham seperti apa perasaanku yang pernah ada untukmu. Aku ingin buku ini menjadi teman kala hatimu sedang tidak baik-baik saja.
Pada segala rupa, aku hanya ingin mengatakan satu hal:
Atas izin dan kehendak Allah, buku ini terbit.
Atas kehendak-Nya pula kamu memiliki dan membacanya. Terima kasih, ya, sudah meluangkan waktumu untuk membacanya.