“Tapi apa sebenarnya yang harus kamu lakukan untuk memenangkan taruhannya?”
“Gampang. Kita hanya harus berpacaran.”
Bagi Rama, masa kuliah adalah masa-masa penuh kebebasan dan waktu untuk bermain-main sepuasnya. Sementara bagi Gita justru kebalikannya. Bangku kuliah adalah masa penuh perjuangan untuk mencapai kebebasan menentukan tujuan hidup setelah lulus nanti.
Rama dan Gita dipertemukan oleh taruhan konyol. Keduanya tidak sadar bahwa saat memutuskan untuk bekerja sama, perasaan mereka secara perlahan berkembang tanpa bisa dikendalikan.
Gita berusaha membuat Rama mengerti pentingnya untuk berusaha keras dan merencanakan hidup sebaik-baiknya. Sementara Rama tanpa henti berusaha membuat Gita mengerti cara terbaik untuk bersenang-senang.
Mampukah Rama dan Gita, dengan watak yang bertolak belakang, bersisian dalam menjalani hidup di bangku kuliah dan memahami arti dari jatuh cinta yang sesungguhnya?