Apa yang ditulis Danarto, kian menegaskan keyakinan, betapa sastra ditulis memang untuk membuat manusia kian mengenali seluruh potensi kemanusiaannya. Bahkan, sebagaimana kata Albert Camus, ia adalah sumbangan bagi berlangsungnya peradaban di masa depan. Rasanya, tak berlebih, semua itu disematkan pada kumpulan cerpen Danarto ini.
Cerpen-cerpen Danarto, cenderung menghadirkan hal yang non-real, yang tak nyata, ke dalam bingkai kenyataan. Yang real dan non-real mewujud bukan sebagai sesuatu yang saling bertentang, bukan "dua dunia" yang tidak saling bersentuhan, tetapi justru sebagai yang saling berkelindan, jalin-menjalin, pengaruh-mempengaruhi. Yang real dan non-real, dalam cerpen-cerpen Danarto, melebur menerobos ruang dan waktu, sehingga sebagai dunia alternatif cerpen-cerpen Danarto membawa kita, pembaca, ke dunia sonya ruri, ke wilayah fantastis, ke dunia transenden, yang tidak real tapi juga tidak sepenuhnya tak terkenali.
Selamat Membaca dan Berbahagialah...
Judul Buku: Setangkai Melati Di Sayap Jibril Penulis: Danarto Penerbit: Diva Press Tebal: 430 hlm | Bookpaper Dimensi: 14x20 cm | Soft Cover