Kali ini aku berharap kau bisa menganggap diriku sama berharganya, sama belajarnya bahwa kurentangkan waktu mendalami seni melipat luka-luka yang terbentuk dari keberadaan kita. Kita yang sementara, kita yang tak pernah mencium kepastian, kita dan khayalan busuk tentang hidup menua bersama. Kudampingi kau sampai hari ini saja, sisanya biar semesta memelukmu sejak kulepas dengan air mata.