"Meski begitu bagian paling menarik buku ini bagi saya justru di bab ketiga, yakni pandangan kritis soal move on dan relasinya dengan pendapat masyarakat. Sentilan khas Muthia sebagai anak humaniora yang skeptis tergambar jelas melalui pertanyaannya terkait parameter move on, standar pasangan baru, hingga eskapisme patah hati."__Esty Dyah Imaniar (Penulis buku Rules of Love beranjak)
"Move on" sering dianggap sebagai orang-orang yang sudah berhasil melalukan proses "perpindahan hati" dari satu orang ke orang yang lain. Contohnya: si A yang sempat berpacaran dengan si B, harus putus, dan selang beberapa waktu berhasil memiliki pasangan baru. Proses itulah yang orang-orang amini sebagai makna dari frasa "move on". Tapi benarkah "move on" hanya berkutat pada permasalahan relasi antara seseorang dengan mantan kekasihnya di masa lalu? Melalui buku ini saya akan mengajak teman-teman sekalian untuk melakukan perjalanan rasa. Jika saya berhasil, semoga tulisan saya ini bisa menstimulasi seluruh pembaca untuk melakukan redefinisi patah hati, kehilangan, menyelesaikan, dan menemukan, serta banyak hal lain yang sering dikait-kaitkan dengan "move on" itu sendiri.