Detail Selama Ada Sambal, Hidup Akan Baik-Baik Saja - Nuran Wibisono
Selama Ada Sambal, Hidup Akan Baik-Baik Saja - Nuran Wibisono dalam buku ini ingin menunjukkan bahwa seorang laki-laki penyuka hair metal, boleh saja menangis dan tentu saja menjadi seorang pemasak yang handal. Dari cerita-cerita tentang makanan lezat di gang-gang kecil sampai eksperimen memasak yang ia lakukan ditorehkan dalam buku ini. Membacanya, akan membuatmu kelaparan.
Michael Chiarello adalah koki selebritas keturunan Italia. Ia yang lahir di Amerika, ternyata masih terikat erat dengan akar masakan leluhur. Selepas lulus dari Culinary Institute of America pada tahun 1982, ia menjadi koki di banyak restoran. Ia mengambil spesialisasi masakan Calabria, suatu daerah di Selatan Italia, tempat nenek moyangnya berasal.
Hal itu didasari oleh kenangan kepada keluarga besarnya yang senantiasa memasak masakan Calabria di tiap pertemuan keluarga.
“Apa yang memotivasiku,” kata Michael suatu ketika, “bukan hanya makanannya saja. Tapi ikatan dan kenangan yang dihadirkan oleh masakan itu.”
Makanan memang sangat bisa disimbolkan sebagai cinta kasih yang kudus. Para tukang masak, mulai dari kelas ibu rumah tangga (Hai Mamak, jagoan masakku sepanjang masa), sampai para koki profesional, selalu ada cinta dalam tiap masakannya.
Tak heran, George Bernard Shaw, sang pujangga dengan cambang yang tebal itu, suatu saat pernah berkata, “tak ada cinta yang lebih tulus ketimbang kecintaan terhadap makanan.”