Seniman itu harus kreatif dalam menjual karya. Salah satunya ditempuh oleh seorang perupa sepuh dengan strategi “kopoken”. Kopoken alias budheg ternyata bisa dipakai buat menjual karya seni. Sang Perupa Sepuh itu kalau karyanya ditawar, bakal pura-pura kopoken. Contoh, misal lukisannya yang seharga 300 juta rupiah, tiba-tiba sama calon pembelinya ditawar,
“Bagaimana kalau 200 juta, Pak?”
Perupa itu lalu menjawab,
“Apa? Empat ratus? Ya, sudah, nggak apa-apa. Saya manut. Silakan ditransfer saja secepatnya.”
Walhasil calon pembeli syok tapi sekaligus tidak bisa menghadapi strategi kopoken itu.
***
Memasuki tahun ketiga kuliah, Unggun punya kecemasan yang akut. Sementara teman-teman lainnya punya ketakutan nanti kalau lulus kuliah mau kerja di mana, Unggun justru mengkhawatirkan eksistensinya di depan kawan-kawannya. Dia merasa tidak pernah dianggap benar-benar ada.
Peringatan: Kisah-kisah dalam buku ini mengandung bahasa Jawa.
CATATAN TOKO bonus buku
setiap pembelian 2 buku gratis 1 buku pilihan kami. berlaku kelipatan :) nikmati pula promo potongan ongkir semua buku yang kami jual original