Tanah Jawa pada paruh pertama abad ke-18 ibarat belanga tempat pertumpahan darah. Pertikaian antar-bangsawan di Kerajaan Mataram Islam tak ayal berdampak buruk pada kehidupan rakyat jelata yang tak punya kuasa. Pembegalan, pembunuhan, dan perang antar-kelompok adalah hal lumrah.
Di tengah kekacauan, muncul seorang kesatria yang terusir dari istana. Raden Mas Said namanya. Sedari kecil ia hidup terlunta-lunta karena ayahnya, Pangeran Mangkunegara Kartasura, dibuang Kompeni Belanda ke Sri Lanka atas intrik yang melibatkan Pakubuwana II, adiknya sendiri. Tetapi nasib buruk yang ia alami justru menempa jiwanya. Ia mempersiapkan diri untuk membersihkan nama sang ayah dan membebaskan rakyatnya dari belenggu penjajahan. Takdir mempertemukan dirinya dengan seorang empu misterius di gua Gunung Kidul yang mewariskan Aji Brajamusti kepadanya. Dengan kesaktiannya ia menaklukkan para pendekar pilih-tanding untuk bergabung ke dalam barisan pemberontakannya. Karena kehadirannya selalu menebarkan hawa kematian, Raden Mas Said lantas dikenal dengan julukan Sambernyawa!
Berlatar peristiwa pemberontakan orang-orang Jawa dan Tionghoa pimpinan Sunan Kuning, yang berakibat pada jebolnya Keraton Kartasura, novel ini merekam sejarah kehidupan raja Jawa yang paling gigih melawan Kompeni Belanda dan kesewenang-wenangan penguasa Mataram.
Judul: Sambernyawa (Pemberontak Tanah Jawa) Penulis: Sri Hadidjojo Halaman: 364 hlm. Ukuran: 14 x 21 cm ISBN: 978-602-72793-7-7 Penerbit: Javanica Harga asli: Rp78.000