Di fase hidup quarter life crissis, remaja akan mencari dirinya sendiri. Lebih-lebih menciptakan karakternya sendiri. Jika ia tidak mendapatkannya di dalam rumah maka ia akan mencarinya di luar rumah. Dari fase inilah keberadaan rumah bagi mereka mulai dipertanyakan. Rumah bukan hanya sekedar sebuah bangunan berbentuk tempat tinggal yang berisi kamar untuk tidur dan dapur untuk makan. Lebih dari itu, rumah adalah sebaik baik tempat pulang yang harus memenuhi banyak syarat agar tempat tersebut dapat disebut rumah. Yang sayangnya tidak terjadi dengan rumah-rumah yang ada hari ini. Banyak sekali diantara mereka yang menjadi diri sendiri ketika diluar dan menjadi orang lain di dalam rumah. Di rumah tidak dihargai, diluar apalagi. Orang orang terdekatnya tidak peduli, orang orang yang dicintainya menyakiti. Hancur sudah masa muda, masa dimana cinta dan kasih sayang menaungi semuanya. Tidak selalu kuat, tidak selalu tegap, tangguh, unggul. Kadang ada waktunya menjadi manusia biasa saja. Runduk, membumi. Memahami bahwa kita tidak bisa selamanya jadi manusia kuat. Jangan pura pura kuat, manusia tempatnya salah, tempatnya lelah, tempatnya lemah.