Ada orang yang meyakini bahwa manusia adalah domba, namun ada pula yang meyakini bahwa manusia ialah serigala. Kedua keyakinan itu sama-sama beralasan. Pihak yang berpendapat bahwa manusia adalah domba hanya perlu menunjukkan fakta bahwa manusia mudah dipengaruhi untuk melakukan perintah, meskipun itu membahayakan dirinya sendiri. Sedangkan, pihak yang berpendapat bahwa manusia ialah serigala, manusia dalam tipe ini merasakan kepuasan paling dalam saat bisa membunuh atau menyiksa; semua energinya diarahkan untuk menghancurkan.
Serigala ingin membunuh; domba ingin patuh. Maka, serigala menyuruh domba membunuh, dan domba melakukannya bukan karena menikmati, melainkan karena ingin patuh.
Atau, apakah Anda, saya, dan manusia pada umumnya adalah serigala berbulu domba?
Itu termasuk salah satu esai menarik di dalam buku ini. Ada pula esai ”Nekrofilia dan Biofilia”, yakni cinta pada kematian dan cinta pada kehidupan. Ada juga esai ”Kekerasan pada Zaman Nuklir’, yang terkait motif-motif psikologis perang, khususnya perang nuklir. Dan, masih ada esai-esai cerdas lainnya.
Buku yang menyajlkan teori fromm tentang kebaikan vs kejahatan dalam bentuk yang sangat ringkas dan padat.