Materi buku ini bertumpu pada dua bahasan mendasar dalam ilmu sejarah, yakni (a) hakikat ilmu sejarah dan (b) cara memahami jenis-jenis penjelasan sejarah. Kuntowijoyo menegaskan bahwa ilmu sejarah tidak lain merupakan serangkaian upaya untuk menafsirkan, memahami dan mengerti (hermeneutics dan verstehen), dan karenanya ilmu sejarah merupakan ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki filsafat ilmu sendiri, persoalan sendiri, serta penjelasan sendiri. Penjelasan sejarah diperlukan agar unit-unit sejarah menjadi dapat dimengerti secara cerdas (intelligibility).
Lantas, bagaimanakah penjelasan sejarah harus dikerjakan? Kuntowijoyo mengajak pembaca untuk mengamati bagaimana sejarawan bekerja, melalui review secara konkret terhadap enampuluh (60) sumber bacaan (baik buku maupun artikel) dari penulis dalam negeri dan luar negeri. Dengan kajian seperti itu, buku ini ?serta karya Kuntowijoyo sebelumnya (Metodologi Sejarah, ed. kedua, 2003)? amat pantas untuk digunakan sebagai acuan dan buku pegangan para mahasiswa untuk pengembangan teori dan metodologi dalam ilmu sejarah.