Detail Penjara Perempuan - Arif Saifudin Yudistira
Sejarah perempuan sudah semakin dihapuskan oleh pemaknaan yang sempit atas tafsir agama. Perempuan pun menjadi obyek bagi media, kapitalisme, hiburan, dunia industri, hingga atas nama agama.
Alhasil, perempuan pun menjadi makhluk yang tak bebas di manapun ia berada. Ketidakbebasan itu pun semakin menjadikan perempuan sebagai yang “dipenjara”. Jikalau dulu, kita sudah sering mendengar kisah perempuan dengan ungkapan 3 M: macak, masak, dan manak. Istilah itu adalah penjara perempuan di ruang privat atau di kehidupan rumah tangga. Maka kini, perempuan pun semakin dipenjara tidak hanya di ruang privat, tetapi juga publik.
Persoalan perempuan memang tak bisa diselesaikan dengan mudah, kecuali dimengerti dan diurusi oleh perempuan itu sendiri. Akan tetapi pemerintah kita dan para kaum lelaki seolah mengerti akan masalah dan problematika kaum perempuan. Buku ini menyoal perempuan dari berbagai pandangan kritis.