Detail Pengantar Teori Politik (Edisi 4) - Andrew Heywood
Jika orang mendengarkan, ia mungkin akan bisa diyakinkan; dan seseorang yang membiarkan dirinya sendiri diyakinkan oleh sebuah argumen adalah orang yang benar-benar tidak rasional. —Oscar Wilde, An Ideal Husband
Merupakan satu kekeliruan, dan tentu saja juga sebuah kebodohan, jika orang mengatakan bahwa konflik politik sekadar mencerminkan kebingungan dalam hal kata-kata yang kita gunakan. Memang benar bahwa pihak-pihak yang bertentangan sering berdebat, berkelahi dan bahkan berperang, keduanya mengaku sedang 'membela kebebasan' atau 'menegakkan demokrasi', atau mengatakan bahwa 'keadilan ada di pihak kami'. Intervensi dari beberapa ahli kamus besar yang turun dari langit dan yang menuntut agar pihak yang bersengketa mendefinisikan istilah mereka sebelum melanjutkan aksinya dan menyatakan dengan pasti apa yang mereka maksudkan dengan kebebasan', 'demokrasi' dan 'keadilan', adalah hal yang siasia belaka karena perkelahian atau peperangan tetap akan berlangsung juga.
Politik, dengan kata Iain, tidak pernah bisa disederhanakan menjadi perkara semantik belaka. Tetapi ada pula pemahaman bahwa kecerobohan dalam penggunaan bahasa dapat membantu melindungi ketidaktahuan dan melestarikan kesalahpahaman. Bahasa merupakan sebuah alatberpikir dan sarana yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang Iain. Jika bahasa yang kita gunakan membingungkan atau kurang bisa dipahami, kita tidak hanya kesulitan mengekspresikan pandangan dan Opini dengan tingkat akurasi tertentu, tetapi juga tidak mungkin mengetahui isi pikiran kita sendiri.