Buku ini merupakan juru bicara para isteri yang tidak bisa mengungkapkan penderitaan sebagai akibat dari peran isteri yang sudah didefinisikan oleh pandangan masyarakat, tradisi patriarki dan sering diteguhkan oleh penafsiran agama yang tidak adil gender. Maka pertama-tama bukan hanya para isteri yang perlu membaca buku ini. Kepada para suami buku ini ditujukan agar mereka menyadari jeritan isteri-isteri mereka, mengenal dunia dan penderitaan mereka, memahami apa yang menjadi keinginan terdalam para isteri. Sikap suami seperti Robert yang selalu merasa benar telah menghancurkan kebahagiaan dan aspirasi seorang isteri. Bukankah buku ini juga mencoba mengajak para suami menyadari bahwa kenikmatan sosial yang didapat itu berasal dari peran isteri yang telah didefinisikan oleh pandangan masyarakat?
Buku ini tentu bukan untuk membuat takut terhadap perkawinan, tetapi melontarkan ajakan untuk mendengarkan pasangandan bukan hubungan dominasi. Kejengkelan Eveline berasal dari dominasi Robert melalui wacana. Penguasaan atas wacana menjadikan dominasi laki-laki seakan-akan sesuatu yang alamiah dan bisa diterima. Bahkan situasi paling menyiksa dan tak bisa ditoleransi bisa tampak wajar. Anggapan yang alamiah, yang sudah semestinya itu menjadi mitos yang didukung oleh wacana yang dikuasai laki-laki, diterima dan didukung oleh struktur sosio-budaya, agama dan pengorganisasian masyarakat.