Ketika anak punya masalah, kita diberi kesempatan untuk membuktikan CINTA. Kita akan menerima konsekuensi cinta itu, sebab bagaimanapun, kehadirannya telah membuat kita bahagia. Yuk, kita geser sudut pandang kita. Bukan lagi merasa masalah anak sebagai beban, melainkan sebagai kesempatan untuk belajar. Jadi nggak boleh marah, stres, kalau ada masalah? Oh, boleh banget! Semua rasa itu wajar adanya. Menandakan kita masih manusia. Kita tidak perlu ANTI pada rasa marah, lelah, stres, dan masalah. Kita hanya perlu ANTISIPASI agar: - Marah kita TIDAK MELUKAI fisik dan psikis anak. - Lelah dan stres kita JANGAN sampai MENGHANCURKAN keindahan masa kanak-kanak apalagi membekaskan LUKA JIWA dan TRAUMA yang menghantui sepanjang hidup anak. - Masalah dan kesalahan anak TIDAK sampai MELANGGAR NORMA agama dan masyarakat. Yuk, fokus pada kesempatan belajar memperbaiki diri. Fokus mencari SOLUSI. Inilah alasan Tuhan menakdirkan pertemuan kita di buku ini.