Buku Noer Fauzi Rahman ini menjadi sangat penting dibaca oleh kalangan nahdliyin maupun masyarakat umum untuk memahami orientasi pembangunan nasional kita yang sejak Orde Baru meninggalkan cita-cita para pendiri bangsa. Buku ini mengingatkan semua pihak mengenai pentingnya sebuah sistem terpadu dalam pengaturan agraria yang berorientasi pada kemaslahatan bangsa Indonesia, bukan yang justru membuat bangsa sendiri tersingkir dari tanah airnya. M. Imam Aziz, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Panggilan Tanah Air karya Noer Fauzi Rachman adalah sebuah manifesto untuk mengabdi pada Tanah Air dan Ibu Pertiwi. Sebuah manifesto yang berangkat dari sebuah keprihatinan dan tanggung-jawab besar dari seorang anak bangsa atas porak-porandanya tanah air Indonesia akibat sebuah sistem ekonomi yang kapitalistik. Pdt. Penrad Siagian, Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan PGI
Buku yang berjudul Panggilan Tanah Air merupakan sebuah refleksi diri yang ilmiah melihat kenyataan ketidakadilan hak atas tanah dan kekayaan yang terkandung di dalamnya, terutama yang dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia yang kerap kita sebut kaum kecil lemah miskin dan terpinggirkan (KLMT). YR. Edy Purwanto Pr, Sekretaris Eksekutif KWI
Sering kali, pembangunan meninggalkan permasalahan dan penderitaan rakyat. Padahal jika kebijakan yang diambil berpijak pada konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) semestinya hal itu tidak terjadi, paling tidak bisa diminimalisasi. Buku Panggilan Tanah Air yang ditulis oleh saudara Noer Fauzi Rahman ini mampu membuka hati dan pikiran para pembaca masyarakat umum, lebih khusus bagi para pengemban amanah negeri ini, sebuah bahan bacaan yang baik bagi Pemimpin yang Benar dan Benar dalam Memimpin. Prof. Dr. Ir. Muhjidin Mawardi, Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kondisi: bookpaper Judul: Panggilan Tanah Air Penulis: Noer Fauzi Rachman Penerbit: Literasi presd Tebal: 134 hlm