Belajar filsafat menggiring kita untuk mempertanyakan hidup dan jalan hidup yang kita ikuti selama ini. Belajar filsafat membawa kita untuk menguji dan mempertanyakan alur dan orientasi hidup yang kita rangkai dalam menjalani hari-hari. Belajar filsafat mengimingi kita gagasan-gagasan unik para filosof saat mereka memaknai hidup masing- masing, sekaligus menantang kita untuk melakukan hal yang filsafat membuat hidup kita menjadi berharga, persis seperti apa yang didawuhkan Socrates, mbahnya filosof, "An an examined life is not worth living" (Hidup yang tidak diuji adalah hidup yang tidak berharga). Kegembiraan belajar filsafat inilah kiranya yang memicu lahirnya buku berharga ini. Penulisnya secara tawaduk menyatakan bahwa isi buku ini hanyalah catatan yang berawal dari aktivitas penulisnya mengikuti Ngaji Filsafat di Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta. Padahal tentu saja buku ini adalah sebuah karya otentik penulisnya, hasil jerih payah, yang memerah tenaga, lahir batin, mengorbankan menyisihkan waktu dan mengendalikan visi serta konsentrasi. Fahruddin Faiz (Pengasuh Ngaji Filsafat Masjid Jendral Sudirman)