Apa itu oximeter? Alat yang mengukur detak jantung (PR bpm), kadar oksigen dalam darah (SpO2), dan indeks perfusi (PI%) dengan cepat hanya 10 detik
Mengapa butuh oximeter? Orang dengan Covid-19 dapat memiliki saturasi oksigen yang rendah meskipun tidak ada masalah pernafasan Oximeter dapat digunakan untuk identifikasi tingkat saturasi oksigen dalam tubuh pasien sebagai deteksi tahap awal - orang dapat di diagnosa dan dirawat sebelum mereka benar-benar sakit (Kompas.com) “Orang Covid kekurangan oksigen, tapi dirinya masih merasa sehat. Caran untuk deteksi dalam tahap awal adalah menggunakan alat pulse oximeter” - Dr Brahmana Askandar, ketua Ikatan Dokter Indonesia, dikutip dari Detik
Fitur : Layar O-LED sehingga resolusi layar lebih tajam, dapat menunjukan grafis dan warna lainnya Layar 360° dapat diputar ke 4 sudut berbeda Setting (batas tinggi dan rendah heart rate) dapat diubah Layar berkedip jika detak jantung atau saturasi oksigen terlalu tinggi/rendah TIDAK Termasuk baterai ( Bisa beli Batre AAA /3A seperti bat remot ac)
Kelebihan : Auto-off jika tidak digunakan Battery life indicator, menunjukan sisa baterai (konsumsi baterai rendah dan awet) Mengukur detak jantung, saturasi oksigen, dan indeks perfusi secara akurat Menampilkan intensitas detak jantung dengan grafik One button function - hanya satu tombol untuk mengoperasikan alat Portable (ukuran kecil) dan dapat tali, dapat dibawa kemana-mana
Spesifikasi : SpO2 Pengukuran 0 -100%, akurasi 70-100%, ±2% Panjang gelombang sensor merah 660nm sensor infrared 880nm
Detak jantung Pengukuran 30-250 bpm (resesolusi 1 bpm), akurasi ±2bpm Dimensi 6 x 3 x 3cm