Marakas adalah salah satu instrumen musik dalam Orkes Samrah atau Harmonium, dan pertunjukan Wayang Dermuluk. Berdasarkan suara yang dihasilkannya, marakas tergolong “idiofon” dimana sumber suara berasal dari fisik alat musiknya itu sendiri, yaitu dengan cara digoyang-goyangkan atau diguncangkan. Marakas termasuk alat musik yang berfungsi ritmis sebagai pengiring pengaturan tempo dan membantu memberi ketukan pada lagu. Di Indonesia sebenarnya alat musik ini sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari, hanya orang tidak pernah menyadarinya. Jika melihat penyanyi jalanan menggunakan botol bekas air mineral berisi butiran beras atau pasir sebagai pengiring lagu, maka itu sebenarnya adalah marakas dalam bentuk sederhana, dan orang kerap hanya menyebutnya sebagai “ecek-ecek”.