Pak, tau gak, LDR apa yang paling menyakitkan?" Tanala memulai. "Beda keyakinan. Sayanya yakin, bapaknya enggak."
Sorak-sorai sekaligus sebuah tempeleng di kepalanya Tanala peroleh dari teman-temannya usai mencetuskan kalimat itu. Namun, mendadak semuanya diam saat dosen yang biasanya hanya memberikan respons datar saat digoda Tanala itu tiba-tiba bersuara...
"Sepertinya ada kesalah pahaman di sini. Kalau saya tidak yakin, tidak mungkin undangan pernikahan kita sudah mulai dicetak, kan?"