Menjelang pensiun seorang penulis, cewek yang dikenalnya lama yang kemudian dipanggilnya Farrah Fawcett karena rambutnya yang menyerupai Farrah Fawcett, memintanya untuk memilih suatu penggalan masa yang paling ingin dikenangnya, kalau ada. Tak bisa menolak permintaan tersebut, dia secara sembarangan memilih mendongengkan masa ketika ia berkelana sebagai pekerja di bidang distribusi film untuk bioskop-bioskop di Jawa Tengah. Begitu satu penggalan hidup dibuka, ternyata dia tak bisa dilepaskan dari mata rantai episode-episode kehidupan lainnya.
Manusia adalah produk sejarah, dan sejarah adalah produk kenangan, produk memori. Sedangkan memori merupakan ajang perebutan kekuasaan termasuk kekuasaan politik, berkaitan mana boleh diingat mana harus dilupakan, mana pantas dikenang sebagai pahlawan mana harus dikenang sebagai setan. Pengembaraan memorinya nyangkut pula pada pengalaman erotik bersama seorang bintang panggung kesenian tradisional.