Inilah menggali ke puncak hati. Menggali, sebab sesungguhnya Allah telah menganugerahkan berbagai potensi di dalam diri kita. Menggali berarti menemukan dan mengasahnya. Ke puncak, sebab sungguh hanya kepada Allah kita arahkan tiap gerisik maksud, luahan kata, hingga gerak ’amal seperti yang disusun dalam rencana-rencana di buku ini. Dan hati, karena dari sanalah semua bermula sebagai niat yang harus dijaga dan diperbaiki, juga bermuara sebagai ridha atas segala yang datang dari-Nya.
Menggali ke puncak hati adalah perjalanan menuju keikhlasan terpuncak saat kita berikrar, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku kesemuanya adalah untuk Allah Rabb Semesta Alam” sembari berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan mengihsankan ibadah hanya untuk-Mu.” Ya, karena seluruh diri kita adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya, sedang tak layak bagi-Nya kecuali yang terbaik; maka kita memohon pertolongan-Nya agar mampu mempersembahkan yang terbaik.
Demikian penggalian ke puncak hati itu, hingga kita berada dalam kehidupan terbaik dan kematian terbaik, saat ruh dijemput dan hati mencapai puncak keikhlasannya, “Laa ilaaha illallaah.”
“Jalan Allah ini panjang sekali,” kata Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, “untunglah kita tak diwajibkan untuk sampai ke ujungnya. Kita hanya diperintahkan untuk mati di atasnya.” Selamat menggali ke puncak hati!
Penulis : Salim A. Fillah Halaman : 312 hlm Dimensi : 14 x 20 cm Berat : 290 Gram Tahun : 2015 ISBN : 978-602-7820-41-8