Deskripsi Mencintai Kamar Mandi - Rabu Pagisyahbana Banyak gedung atau bangunan mewah –termasuk tempat ibadah—yang kamar mandi dan toiletnya kotor, bau, dan tak terawat. Itulah ironi sosial yang muncul dalam benak saya sehabis membaca kumpulan puisi ini. Rabu Pagisyahbanatelah mengulik kamar mandi sebagai “kamar sejarah” yang menyimpan berbagai memori mengenai absurditas hidup manusia. Dan sebagai seorang pemerhati kamar mandi, saya tergoda untuk menjadikan kamar mandi sebagai cermin untuk melihat adab manusia dan masyarakat dengan segala hipokrisinya. Sajak-sajak Pagisyahbana mengajak kita untuk lebih tekun berimajinasi dan berkontemplasi di kamar mandi, dan kamar mandi itu bisa saja berada di dalam diri kita sendiri - (Joko Pinurbo, penyair)