Detail Melintas Perbedaan: Suara Perempuan, Agensi, dan Politik Solidaritas R
Melintas Perbedaan Suara Perempuan, Agensi, dan Politik Solidaritas
"Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." (Pramoedya Ananta Toer, Anak Semua Bangsa, 1981) Pram mengingatkan kita untuk berani menulis dan melantangkan suara. Menolak bung-kam dan berbagi suara adalah bagian dari perjuangan untuk keluar dari ketertindasan dan dominasi. Buku ini menghadirkan bentang suara dan refleksi kritis para pemikir perempuan ter-hadap berbagai problem kemanusiaan dan ketimpangan sosial melintasi batas bangsa, ras, seksualitas, maupun agama. Gagasan dan posisionalitas para pemikir perempuan yang sudah dikenal maupun yang kajiannya belum banyak disentuh di ruang-ruang akademik di Indonesia, mulai dari Hannah Arendt, Judith Butler, Nancy Fraser, Donna Haraway, bell hooks, Teresa de Lauretis, Eve Kosofsky Sedgwick, Juliet B. Schor, Saba Mahmood, Chaterine Keller, hingga Fatima Mernissi, didiskusikan di dalam buku ini. Rangkaian tulisan dalam buku ini juga bukan hanya memaparkan gagasan perempuan tentang ketimpangan gender, melainkan juga membahas peran mereka dalam praktik dekolonisasi pengetahuan, kritik atas kapitalisme dan kepentingan pasar, serta relasi geopolitik global. Buku ini merupakan upaya untuk menambah dan memperkaya pilihan akan wacana dan perspektif kritis para pemikir perempuan, sekaligus menyelami dedikasi dan intervensi mereka dalam membangun emancipatory knowledge dan politik solidaritas melintasi batas ras, gender, kelas, seksualitas, agama, dan perbedaan sosial lainnya. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami peran dan posisionalitas para pemikir perempuan tersebut, buku ini juga dilengkapi dengan profile box mengenai latar belakang mereka, juga keterhubungan gagasan mereka dengan berbagai problem empiris di Indonesia, beserta contoh analisis kasusnya.
+ Kondisi Buku : Segel ( Baru ) Original + Harga Toko 95.000