“Panglima-panglima medan perang, raja, serta adipati adalah jago-jago perang, pendekar dalam seni menyebar maut. Mungkin itu nasib lelaki. Tetapi kita kaum perempuan, Lusiku sayang, kita punya keunggulan lain: mengandung, menyusui, mengemban, dan memekarkan kehidupan. Rahim kita serba menerima. Tetapi juga serba memberi. Payudara perempuan adalah buah yang membanggakan kaum kita, Lusi. Sumber pancuran kehidupan dan kesayangan. Bukan senjata. Bukan racun kepongahan.” * Lusi Lindri, anak Genduk Duku dipilih menjadi anggota Trinisat Kenya—pasukan pengawal Sunan Amangkurat I. Lusi Lindri menjalani kehidupan penuh warna di balik dinding-dinding istana yang menyimpan ribuan rahasia dan intrik-intrik jahat. Sebagai istri perwira mata-mata Mataram, ia tahu banyak... Bahkan terlalu banyak... Semakin lama nuraninya semakin terusik melihat kezaliman junjungannya. Tiada pilihan lain! Bulat sudah tekadnya, baginya lebih baik mati sebagai pemberontak penentang kezaliman daripada hidup nyaman bergelimang kemewahan. Lusi Lindri merupakan novel ketiga dari Trilogi Rara Mendut, mahakarya Y.B. Mangunwijaya. Sebuah narasi yang tidak hanya mengisahkan tumpang tindih hidup manusia, juga dengan apik menyinggung sejarah Tanah Jawa, keberanian perempuan, dan protes atas ketidakadilan.
+ Kondisi Buku : Segel (Baru), Original + Harga Toko 99.800