Ketika tawa dan sedih pun dikorupsi, apa lagi sebenarnya makna kebaikan bagi koruptor?
Agus Noor, cerpenis terkemuka dalam sastra Indonesia kontemporer, kali ini hadir dengan kumpulan cerpen terbarunya. Mengangkat realitas korupsi di negeri ini, dengan gaya penceritaan yang "tak biasa": bila biasanya Agus Noor gemar mengembangkan kisah-kisah sadis-romantis-magis, di buku ini dia banyak bercanda dengan lelucon-lelucon yang sangat kocak, sekaligus surreal-komikal.
Disertai dengan gambar-gambar komik yang kocak, juga muram, plus mencekam, pembaca takkan hanya mendapatkan cerita-cerita para koruptor dalam ragam polahnya, tetapi sekaligus "pembolak-balikkan akal sehat", yang disebutnya sebagai cara menolak menjadi tolol dan munafik secara berjamaah.
CATATAN TOKO bonus buku
setiap pembelian 2 buku gratis 1 buku pilihan kami. berlaku kelipatan (promo tidak berlaku untuk paket hemat & flazzsale)