Lima belas tahun lalu, ketika suaminya meninggal, ia enggan menguburnya, tak sudi jasad suaminya berjejeran dengan para jasad-jasad lainnya di tempat pemakaman umum. Dengan alasan sebuah kasih sayang yang kata warga sekitar: agak sedikit menggila pikirannya. Tapi ia menafsirkannya lebih ke rasa cintanya terhadap suaminya. Yang ia tahu, hanyalah kerinduan dan cinta yang abadi itu sendiri. Tentu saja Lidya Iriani. Cinta mati itu bukan berarti kau harus mati pula. Kau hanyalah wanita tua yang sangat bodoh yang sangat menyayangi almarhum suamimu.
la lebih baik memilih untuk mengubur jasad suaminya di dalam kamar. Sebuah kamar yang dijadikan tempat mereka bercinta, sebuah kamar untuk mendengarkan lagu-lagu tahun delapan puluhan, sebuah kamar yang dijadikan sebagai tempat mendengarkan cerita dari bisikan-bisikan yang hadir melalui gelora asmara mereka berdua. Oh suamiku, andaikan saat ini kau mau berbicara denganku, batinnya. Tentu saja, hal-hal demikian membuat sebuah suara misterius muncul dan terdengar mengapung dari sudut kamar itu.
CATATAN TOKO bonus buku
setiap pembelian 2 buku gratis 1 buku pilihan kami. berlaku kelipatan (promo tidak berlaku untuk paket hemat & flazzsale)