Telah lama manusia membayangkan kehidupan di luar Bumi. Para ilmuwan tak lelah mencari tanda-tandanya di segala penjuru langit. Bertahun-tahun Proyek Argus dengan teleskop-teleskop radionya berusaha menangkap sinyal yang menandakan keberadaaan kehidupan cerdas di alam semesta.
Pada suatu sore, sejarah umat manusia berubah, untuk seketika dan selamanya. Suatu Pesan yang telah menunggu lama, yang keberadaannya diragukan, akhirnya tiba. Kontak telah terjadi. Suatu kehidupan, seseorang, sesuatu di dekat bintang Vega, 26 tahun cahaya jauhnya dari Bumi, memanggil-manggil kita, memancarkan pesan yang menyatakan bahwa selama ini kita tidak sendiri.
Dr. Eleanor Arroway, direktur Proyek Argus, dialah yang pertama kali menyadari bahwa babak pertama sejarah umat manusia telah berakhir. Dialah yang menerjemahkan Pesan dan meyakinkan para kepala negara agar tidak memperlakukan Pesan itu sebagai ancaman. Pada tiap langkah yang dia ambil, tidak hanya Ellie mengalami kontak dengan yang extraterrestrial, tapi ia pun melakukan perjalanan yang jauh lebih bermakna ke dalam dirinya sendiri.
Kontak pertama kali diterbitkan pada 1985, setelah Dr. Carl Sagan menulis Kosmos, buku sainsnya yang populer. Bila dalam Kosmos Dr. Sagan menjelaskan alam semesta; dalam Kontak ia memprediksi masa depan alam semesta—dan umat manusia.