Nama Karl Marx sering dikaitkan dengan atribut-atribut negatif, seperti ateis, kiri, pemberontak, totaliter, matrealisme dan lain lain. Marx dianggap percaya bahwa motif tertinggi psikologis manusia adalah keinginannya untuk bersenang-senang dan memperoleh keuntungan makAsimal. Marx dicap mengabaikan kepentingan individu. Marx tidak menghargai atau memahami kebutuhan spiritual manusia. Dan kritik Marx tehadap agama dipahami sebagai penolakan terhadap semua nilai spiritual.
Erich Fromm, penulis buku ini, menegaskan bahwa gambaran semacam itu tidak benar dan lebih merupakan fitnah. Marx adalah seorang humanis. Marx adalah seorang humanis. Marx adalah pejuang yang agresif untuk kebaikan, tidak mentolelir kepura-puraan. atau penipuan, dan tidak dapat menerima rasionalisasi yang tidak jujur atau pernyataan fiktif tentang masalah-masalah penting. Tujuan Marx tidak lain adalah pembebasan spiritual manusia, pembebasan dari belenggu determinasi ekonomi, restitusi manusia dari keseluruhan kemanusiaannya, membuat manusia agar dapat menemukan kesatuan harmoni sesamanya dan alam semesta. Filsafat Marx adalah sebuah langkah baru dan radikal dalam tradisi Messianisme profetik, yang menjarah pada kesadaran individu secara utuh.