Detail Komunikasi Politik (Aktivisme & Sosialisme) - Erik Ardiyanto
Judul: Komunikasi Politik (Aktivisme & Sosialisme) dari Bernie Sanders, Alexandria Ocasio-Cortez hingga Jeremy Corbyn) Penulis: Erik Ardiyanto Penerbit: GDN Tahun Terbit: 2023 ISBN: 978-623-94284-1-9 Tebal: xiv + 169 hlm Kualitas: Original
Melalui buku ini, penulis memberikan sebuah gambaran menarik perihal akselerasi perpindahan seorang aktivis mahasiswa yang terjun langsung ke dunia politik pascakuliah dan berhasil memenangkan kontestasi politik. Hal itu tidak lepas dari kemampuan dalam membangun platform gerakan dari akar rumput, ditunjang pengorganisasian dan komunikasi politik yang efektif serta konsisten dengan nilai yang diperjuangkannya. Penulis telah menggambarkan dengan gamblang, bagaimana ketiga tokoh dalam buku ini memberikan pelajaran penting tentang gerakan politik progresif kontemporer. Pengalaman para aktivis itu, tidak hanya kontekstual dengan dinamika politik Indonesia saat ini, tetapi juga akan berkontribusi bagi pembelajaran dalam membangun gerakan politik progresif melalui strategi komunikasi politik yang tepat. Buku ini kaya akan gagasan penting mengenai strategi gerakan dan komunikasi politik. Sangat tepat dan mencerahkan bagi mahasiswa, aktivis, politisi muda, maupun masyarakat yang membacanya.
Ika Karlina Idris, Ph.D. Associate Professor Monash University Indonesia
Demokrasi liberal pasca-Reformasi telah melahirkan oligarki brutal yang membajak kedaulatan rakyat. Politik elektoral mengalami komodifikasi seperti halnya pasar bagi oligarki mengkalkulasi untung-rugi dalam investasi. Pemilih dianggap konsumen, seleranya telah dikonstruksi melalui berbagai media massa yang tidak merdeka dari relasi kuasa. Sulit membedakan antara“genuine will” dan “fabricated will”dalam persepsi dan tindakan rakyat ketika media massa menjadi aparatus ideologis kekuatan kapital. Dalam kejumudan itu, mereka yang memilih terjun di tengah massa rakyat, berbicara, mendengar, dan membangun gerakan kritis, telah membangkitkan harapan akan “genuine will”, kehendak asli rakyat sebagai arus utama dalam perjuangan politik elektoral. Selain itu, mengembalikan media massa, termasuk media sosial, seperti halnya dua muka Dewa Janus, tidak hanya menatap mata penguasa dan para oligarki saja, tetapi juga menatap mata rakyat, merupakan conditio sine qua non, jalan yang harus dilalui para aktivis untuk menyuarakan kepentingan“demos” dan merebut“kratos”. Itulah pesan penting yang dapat dipetik dari membaca buku ini.
Dr. Ade Reza Hariyadi Ketua DPP PA GMNI Bidang Pendidikan dan SDM