Setelah ditunjuk menjadi gubernur Mesir, Shalahuddin memantau langsung kehidupan masyarakata Mesir. Pendidikan dan perekonomian menjadi fokus utama Shalahuddin. Ia selalu khawatir, Allah akan menuntutnya kelak sebagai pemimpin yang zhalim.
Akan tetapi, di tengah kesibukannya itu, Shalahuddin juga harus menyiapkan rencana dalam menghadapi kemungkinan penyerangan besar dari musuh Islam. Pasukan Salib sedang bersiap diri menuju Mesir. Kaisar Manuel Komnenos dan Raja Amalric bersekutu untuk menyerang Mesir. Belum lagi dari pasukan Assassin, yang berada di bawah tanah kota Mesir, siap menjadi duri yang mencabik daging kaum muslimin dari dalam.
Mampukah Shalahuddin menghadapi prahara yang mungkin akan muncul di bawah kepemimpinannya ini?