Ada tanda kebesaran Allah, yang tak kalah agung daripada penciptaan langit dan Bumi, daripada silih bergantinya malam dan siang, daripada pergeseran angin, awan, dan hujan, juga daripada penciptaan manusia dari seoranglelaki dan perempuan, hingga berkembang menjadi berbangsa-bangsa, bersuku-suku, berbeda warna kulit dan bahasa. Maka inilah ayat kebesaran yang Allah teguhkan dengan lafal diapit dua penegasan sebagai tanda keagungan-Nya yg istimewa. (lihat Q.S. Ar-Rum ayat 21)
Tanda kebesaran Allah yang istimewa inilah yang menjelmakan aku dan kamu menjadi kita. Ia disebut sebagai separuh agama. Sebab, menutup satu di antara dua jalan utama setan menyesatkan insan, yakni pintu syahwat. Di dalam rumah tangga yang terbentuk karenanya, dapat terlaksanalah berbagai syariat Allah yang tak mungkin ditunaikan secara pribadi. Agar aku dan kamu menjadi kita bukan hanya di dunia, tapi juga sesurga, maka pernikahan ini harus diniatkan karena Allah, ditekadkan untuk ibadah, diorientasikan meraih berkah, dilandasi dengan ilmu, dan diharmoniskan dengan komunikasi.