SETELAH mendapatkan sepotong tulang ayam, kucing hitam melompat dari lubang pembuangan. Kucing hitam itu membawa tulang ayam menuju kebun ubi kayu. Di tengah kelam dan pantulan cahaya lampu yang semar-semar dari pekarangan belakang, Arini kehilangan kucing hitam di antara rumpun ubi kayu.
“Kau melihat ibumu?”
“Perempuan tua di sebelah itu siapa?”
“Nenekmu.”
“Laki-laki tua di sebelahnya?”
“Kakekmu.”
“Lalu, mereka yang datang di dalam gelap dengan wajah-wajah dingin itu?”
“Mereka, orang-orang sebelum nenekmu, sebelum kakekmu. Mereka yang telah mendahuluimu.
Laki-laki itu datang di antara asap putih yang membawa bau kemenyan tersapu angin malam. Ia tak sendiri. Kamaruzzaman beserta Farida, perempuan yang paling dicintainya. Perjalanan sepasang kekasih telah berakhir di atas gundukan tanah di pekarangan belakang. Tapi, Kamaruzzaman hendak menjumpai anak gadisnya untuk yang terakhir kali. Di hari ke-100. Ketika arwah kembali ke alam dunia.
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia Penulis : A.R. Rizal Jumlah halaman : 299