Suatu masa era kolonial, di Vorstenlanden, industri perkebunan berkembang pesat akibat lanjut politik tanam paksa, revolusi agraria, dan tata niaga gula tebu. Pengelolaan sumber daya tanah feodal dengan sistem bagi hasil berubah drastis melalui sistem sewa, dari petani garap menjadi petani buruh upahan.
Kehidupan sosial feodalistik berdampingan dengan kapitalisme eksploitasi tanah subur untuk kemakmuran pengusaha swasta Eropa dan penguasaan atas tanah-tanah oleh kalangan priyai. Rakyat hidup tanpa tanah, tanpa panen, dan harus menerima upah sebagai kuil perkebunan. Perkebunan tebu meluas, pabrik gula berdiri di mana-mana.
Kembang tebu bermekaran, tetapi tidak pernah bisa harum dan semanis rasa tebunya. Kembang Tebu, sekumpulan serbuk-serbuk debu yang mudah terbawa angin.
Harga 49.000 Judul: Kembang Tebu Penulis: Purwadmadi Penerbit: Interlude Tahun Terbit: 2021 Halaman: 88 hlm. Kategori: Novela Kelas: Sastra ISBN: 978-623-7676-85-0