Buku puisi ini terbentuk berdasarkan ijtihad saya dalam menerjemahkan sesuatu yang sebermula berada di luar kata, di samping saya tergolong meyakini bahwa puisi menjadi kemungkinan paling sublim untuk menjaga kemurnian kata. Tentu saja, bersamaan dengan itu, buku ini menjadi bukan semata-mata teks puisi yang kebetulan saya tulis dengan tema cinta, melainkan lebih untuk mengonfirmasi bahwa aku yang aktif mencintai telah menulis cinta dari sudut pandang puisi.
Cinta dan puisi menjadi rukun yang konstitusional dalam kehidupan saya, dan dari sini saya merasa berhak untuk beriman bahwa kesetiaan yang saya berikan kepada keduanya telah menjadi bagian yang sah dari tanggung jawab umat manusia.
Maka ketika buku ini telah terbit, cinta belumlah tamat; bahwa cinta akan terus hidup sebagai avonturir di alam lain bernama puisi. Dan di bawah judul Kasmaran ini, cinta akan terus memperbarui diri dalam bentuknya yang baru, dan akan selalu begitu.