Sinopsis: “Hangat di Rumah, Bersemangat di Medan Dakwah”
Seperti lagu “Kebun”-ku, begitu pula menikah. Hakikatnya ia berkebun cinta di taman surga. Kita membangun rumah asmara (as-sakinah mawaddah warahmah) dg fondasi taqwa, berlantai iman, bertiangkan shalat, berdinding mahabbah, berjendela ma'rifah, berventilasi ukhuwah, berpintu mujahadah, berbilik tarbiyah, beratapkan dakwah amarma'rufnahimunkar, berdipan kesabaran, berkasur syukur, berlemari sedekah, bermeja qana’ah, berkursi ketaatan, bersofa tawadhu, sehingga keluarga merasakan warna-warni Islam dlm setiap sudut.
Kado nikah hadir utk melezati rasa baru dlm hidupmu. Ada sumur utk menimba sikap & sifat jujur. Ada keran untuk mengalirkan rasa simpati & ringan berbagi. Ada dinding utk menghijabi aib & menyandarkan diri saat genting. Ada pilar utk belajar sabar, sadar & berlatih tegar. Ada ruang yg luas utk menerapkan ketulusan yg riang. Bilik utk mendidik perilaku menarik. Teras utk menikmati rasa ikhlas yang kadang tak berbalas.
Dengan menu baru, juice mangga tanda cinta, kita nikmati kehangatan pernikahan, kehangatan yg menggerakkan, ber-217-an, penyemangat yg lambat, pengingat yg tersesat, penunjuk yg terpuruk, penjelas yg waswas, penegas yg malas, penggerak yang terserak, dan penawar lelah bagi para pengemban dakwah. Kemudian dari ranjang para pejuang kita melahirkan spirit melejit. Dakwah sebagai partisipasi. Harakah sebagai kontribusi. Saudaraku, kita ini dipertemukan oleh Allah, dan kita menemukan cinta dalam dakwah. Di dalamnya kita mengubah lelah menjadi lillah. Bersama kita melangkah billah. “Apakah pantas sesudah dakwah mempertemukan kita, lalu kita meninggalkan dakwah? Saya cinta kamu dan kamu pun cinta saya, tapi kita pun cinta Allah.” #KadoNikahPengembanDakwah #BukuPernikahan #BukuPersiapanPernikahan