Jiwa-jiwa menggambarkan akal licik pegawai yang ambisius guna memperoleh keuntungan dari hasil manipulasi dan korupsi. Sindiran yang terbungkus rapi dalam humor, bagaikan pisau bedah yang menyayat borok nafsu tamak manusia serakah, tapi penyampaiannya mengundang bius senyum pembaca.