Rasulullah Saw pernah mengingatkan kita, “Akan datang pada umat manusia tahun-tahun yang penuh kebohongan. Saat itu, pembohong dianggap orang jujur. Orang jujur dianggap pembohong. Pengkhianat dianggap sebagai orang amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Dan yang berbicara kepada masyarakat adalah ruwaibidhah.” Ada yang bertanya, “Siapakah ruwaibidhah itu?” Rasulullah Saw menjawab, “Orang bodoh yang memegang urusan masyarakat.” (H.r. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)
Nabi Saw pun mengingatkan bahwa umat Islam akan mengikuti “sunnah-sunnah” Yahudi dan Nasrani, sedikit demi sedikit. Bahkan, jika mereka masuk ke lubang biawak pun, akan diikuti juga. Juga, suatu saat—kata Nabi Saw—akan tiba masa yang penuh dengan “fitnah” laksana malam gelap gulita. Pagi hari, seorang masih beriman. Sorenya, dia sudah kafir. Begitu sebaliknya. Dia jual agamanya dengan godaan dunia.
Tahun 2016, istilah post-truth ditempatkan oleh Kamus Oxford sebagai kata paling fenomenal pada tahun 2016 (word of the year 2016). Dan, era kebohongan (post-truth) pun tiba. Di mana-mana informasi kacau. Berita tak diklarifikasi kebenarannya. Berita diterima sesuai selera.
Pada era kebohongan ini, menjaga pikiran dan iman dari paham-paham menyesatkan kian tak ringan. Virus-virus pemikiran—liberalisme, sekulerisme, relativisme, feminisme, ateisme, dan sebagainya—kini bergentayangan secara bebas dan masif, merusak pemikiran dan keimanan. Nah, tubuh kita perlu imunitas fisik. Jiwa dan pikiran kita pun perlu imunitas. Insya Allah, 101 gagasan pilihan yang ada di buku ini laksana vaksin pemikiran. Fungsinya membentuk pola pikir sesuai Islamic Worldview untuk meningkatkan imunitas pikir. Maka, insya Allah, buku ini menjadi “pemandu pikiran pada era kebohongan”.
Selamat membaca. Semoga meraih ilmu dan hikmah. Amin.
karya: Dr. Adian Husaini (Cendekiawan Muslim & Tokoh Perbukuan Nasional) Jumlah Halaman: 560 hal Berat: -+ 400 gr Penerbit : Pro-U Media