Penulis : Mulyo Nugroho Sarwoto, Msi dan Muhammad Lili Nur Aulia S.Ag ME Penerbit : Ihsan Media
Pengalaman dari kerja keras dan metode yang diurai di buku ini, bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. Sekaligus bantahan atas alasan yang dibuat-buat karena kemalasan menghafal Al-Qur`an. Ternyata, …
Pertama, mencetak generasi hafizh tak selalu membutuhkan lembaga pendidikan semisal pesantren, tp ternyata, keluarga bisa menjadi basis utama untuk melahirkan generapi penghafal Al-Qur`an. Pak Mulyo membuktikan hal ini pada kita.
Kedua, pendidikan umum ternyata tidak menjadi hambatan untuk menghafal Al-Qur`an, sekaligus orang tua yang tidak berlatar belakang pendidikan agama di sekolah juga bukan halangan untuk melahirkan anak hafal Al-Qur`an dari rumah. Keluarga pak Mulyo, bukan berasal dari orang-orang yang berlatarbelakang pendidikan pesantren, tp dari lingkungan pendidikan ilmu umum. Dan ternyata, itu bukan halangan untuk melahirkan anak-anak hafizh Al-Qur’an.
Ketiga, buku ini terinspirasi dan lahir dari pasangan suami isteri yang juga belum hafal Al-Qur`an seluruhnya, dan ternyata hal ini tidak menjadi alasan untuk tidak mengajarkan sekaligus mencetak anak menghafal Al-Qur`an. Bukan hanya satu anak lho, tapi tujuh! Karena terbukti tujuh dari delapan anak dalam keluarga ini, dengan karunia Allah, mampu menjadi para penghafal Al-Qur`an (huffaazh) 30 juz.
Selamat membaca. Selamat menjadi bagian dari rumah generasi penghafal Al-Qur`an. Semoga Allah mudahkan jalan kita mewujudkan keinginan baik ini.
Perbedaan dg buku cetakan lama _New Edition_ ▪️ Apresiasi Sambutan untuk buku #JRRPA dari *Al-Hafiz Ustadz Abdul Aziz Abdul Rauf,Lc* ▪️Tambahan Cerita Anak Ustad Mulyo yang kedelapan : *Hanifah* ▪️Satu bab tambahan *Pengalaman Aplikasi Metode Mata Hati* • Mandiri • Tahsin dan Tahfizh • Membaca dan Mendengarkan Al Qur'an