Detail Institusionalisasi vs Rasionalisasi Dialektika Agama dan Peradaban - Ahmad Norma Permata
Institusionalisasi vs Rasionalisasi Dialektika Agama dan Peradaban. Buku ini ditata secara retrospektif, dengan menggunakan pemahaman aliran institusionalisme-baru berbasis kognitif (Cognitive New-Institutionalism), untuk menarasikan bagaimana agama dan peradaban sebagai dua realitas yang secara empiris saling mempengaruhi, dan secara epistemologis saling memproduksi.
Di satu sisi, dengan bukti yang melimpah dalam kajian sejarah, agama-agama merupakan kekuatan kreatif yang mempengaruhi perilaku manusia, baik individu maupun kolektif, yang pada gilirannya melahirkan karakter sebuah masyarakat, yang pada giliran selanjutnya akan mempengaruhi apa pun yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut: bahasa, sistem sosial, sistem ekonomi, sistem politik, sistem pengetahuan, dan sebagainya. Singkatnya, agama menjadi mekanisme institusionalisasi peradaban.
Di sisi lain, dengan khazanah yang tidak kurang melimpahnya dalam kajian-kajian kritis-analitik, agama juga menjadi mekanisme politik untuk memperebutkan kekuasaan dan akses sumber daya, baik oleh kelompok yang sedang berkuasa maupun kelompok yang ingin berkuasa.