Ilmu akhlak bukan kajian yang baru, tetapi sudah sangat lama dikaji oleh para pakar dibidang ilmu tasawuf, bahkan sebelum tasawuf sebagai ilmu, bahkan sebelum tasawuf sebagai ilmu, akhlak tasawuf sudah ada.Sekalipun ilmunya belum ajeg, tingkah laku manusia merupakanawal dari lahirnya ilmu akhlak maupun ilmu tasawuf. Hal ini karena kedua ilmu secara subtansial berhubungan dengan tingkah laku manusia dilihat secara lahir maupun batin.
Penulis buku ini melihat ilmu akhlak dengan berbagai pendekatan, yaitu pendekatan sosiologis, dan pendekatan politis. Pendekatan-pendekatan tersebut merupakan cara pandang terhadap tingkah laku manusia yang dibentuk oleh berbagai dorongan normatif, baik dorongan dalam arti motivasi internal mapun dorongan dari lingkungan tempat tinggal individu yang disebut sebagai dorongan eksternal. Secara intern, tingkah laku manusia tidak dapat berdiri sendiri karena adanya dorongan-dorongan tersebut.
Beberapa hal yang sangat menarik dan penting untuk ditelaah adalah analisis penulis terhadap landasan-landasan normatif yang menjadi pijakan manusia bertingkah laku.
Secara terminologis, akhlak adalah tindakan yang berhubungan dengan tiga unsur yang sangat penting, yaitu sebagai berikut:
1. Kognitif, yaitu pengetahuan dasar manusia melalui potensi intelektualitasnya.
2. Afektif, yaitu pengembangan potensi akal manusia melalui upaya menganalisis berbagai kejadian sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan
3. Psikomotorik, yaitu pelaksanaan pemahaman rasional ke dalam bentuk perbuatan yang konkrit.