From North to the South…. Goresan takdir membawa biduk kayuh kami untuk berlabuh di bumi-Nya yang lain kala itu. Masih di Eropa, tapi bergeser ke selatan. Ke daratan Andalusia. Tentu saja, nama Andalusia sendiri bukanlah nama yang asing bagi kami. Sebagai muslim, hampir pasti kita sering mendengar nama ini disebut-sebut sebagai bagian dari era kejayaan Islam di masa lalu. Di ibu kota Andalusia, Sevilla-lah, kemudian kami tinggal sejak Oktober 2013 hingga 36 bulan sesudahnya. Rasanya wajar, jika perasaan skeptis sempat menjalar di benak kami kala itu. Bagaimanapun, sejarah Islam di Andalusia hanyalah masa lalu. Kondisi saat ini tentu saja tak sama seperti apa yang ada dalam buku-buku sejarah. Sevilla dan seluruh daerah otonomi Andalusia kini hanya menyisakan sisa peradaban Islam yang dikagumi oleh jutaan wisatawan dari seluruh dunia. Tapi kami salah, kepindahan kami ke Sevilla hanyalah awal dari pengalaman hidup yang mengayakan. Di Andalusia, di tempat yang Islam pernah lama bercahaya, kami temukan kembali seberkas sinarnya.