Ini buku pengingat, terutama bagi diri sendiri. Agar ia siap mati sebelum mati. Sebab, mati datang mendadak. Malaikat maut datang tanpa pemberitahuan. Pantasnya kita khawatir setiap saat. Jangan sampai kembali kepada Allah dalam keadaan hina. Jangan sampai akhir hidup justru saat diri sedang dimurka. Hakikatnya, kita memang calon jenazah. Entah besok atau lusa, kita pasti akan berbalut kafan dan diangkat ke pemakaman. Kita dikubur ke dalam tanah. Tak ada yang kita bawa, selain amal baik yang kita kerjakan ikhlas karena-Nya. Lantas, untuk apa kita mati-matian mengejar sesuatu yang tidak dibawa mati? Untuk apa kita bergelut dengan dunia hingga membuat kita lupa bahwa semua ini hanya sementara? Jangan sampai tiap hari kita sibuk, tapi kesibukan itu tak punya nilai di hadapan-Nya.