Detail Gender dan Strategi Pengarus-utamannya di Indonesia - Riant Nugroho
Penulis Riant Nugroho Penerbit Pustaka Pelajar Kertas Hvs Jumlah Halaman 265 Jenis Sampul Soft Cover
Salah satu issue paling hot dewasa ini adalah “gender”, atau dalam konteks indonesianisasi semantic menjadi “jender”. Bag masyarakat yang secara umum menjadi pembelajar pemula, “gender” sungguh mudah diucapkan, namun tidak mudah untuk dipahami. Tentu saja tidak semua tentang gender sulit dipahami. Definisi, misalnya, cukup mudah dipahami. Seperti kata Gayle Rubin (1975) yang tercatat pertama kali mempopulerkan konsep kesetaraan gender, yang mendefinisikan gender sebagai social construction and codification of differences between the sexes refers to social relationship between women and men.
Mudahnya, gender adalah pembedaan peran perempuan dan laki-laki yang pembentukannya dari konstruksi social dan kebudayaan, jadi bukan karena konstruksi yang dibawa dari lahir. Jika “jenis kelamin” adalah suatu yang dibawa sejak lahir, maka gender adalah suatu yang dibentuk karena pemahaman yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Misalnya, perempuan bertugas membesarkan dan mengasuh anak, dan laki-laki bekerja mencari nafkah adalah pembedaan yang bersifat gender. Sementara pembedaan bahwa laki-laki membuahi dan perempuan yang mengandung, melahirkan, dan menyusui adalah pembagian yang bersifat kelamin atau (sex), atau berdasarkan fungsi biologis. Apalagi sekarang ini kita punya instruksi presiden nomor 9/1999 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan sosial sayangnya menggunakan “pembangunan sosial” yang berpotensi diterjemahkan secara sempit.