Ibn Arabi, dalam buku ini mencoba mengkolaborasi hikmah-hikmah Ilahi yang terdapat dalam 27 nabi dalam Al-Quran ( Adam, Syis, Nuh, Idris, Ibrahim, Ishaq, Ismail, Yaqub, Yusuf, Ayyub, Yahya, Zakariyya, Ilyas, Luqman, Harun, Musa, Hud, Salih, Syuayb, Luth, Uzayr, Isa, Sulayman, Dawud, Khalid dan Muhammad ). Masing-masing nabi memiliki karakter hikmah partikular yang membedakannya dari hikmah yang dimiliki oleh nabi-nabi lain. Yang menarik adalah bahwa buku ini bukanlah ditulis berdasarkan atas metode penalaran intelektual sistematis, sebagaimana yang lazim bagi penulis-penulis lainnya. Seperti pengakuannya sendiri dalam pendahuluan, buku ini ditulis berdasarkan ilham intuisi yang diterimanya secara spiritual. Buku ini terlahir dari perintah Nabi Muhammad secara langsung, yang menyuruh Ibn Arabi menyebarkan buku tersebut. Ibn Arabi sendiri mengakui bahwa buku Fusus Al Hikam yang telah ditulisnya tersebut, secara utuh benar-benar merupakan langsung dari Nabi. Tidak ada sedikit pun penambahan atau pengurangan di dalamnya.