Detail Filsafat dan Sifat Bahasa - David E. Cooper
KETIKA kita benar-benar tertarik pada bahasa, maka kita tidak boleh lagi menerima bahasa apa adanya. Hampir semua dari kita adalah pengguna bahasa yang fasih. Kita tumbuh dewasa seiring dengan tumbuhnya kemampuan kita dalam menggunakan bahasa sama halnya seperti kita tumbuh dewasa seiring dengan tumbuhnya kemampuan untuk berjalan ataou berlari: kita tidak harus memikirkan bahasa agar bisa menggunakan bahasa. Bahasa bisa terasa sangat mudah, dan tidak memerlukan penjelasan yang mendalam, sama seperti berjalan atau berlari.
Buku ini membahas tentang dua disiplin yang biarpun terkait satu sama lain namun perlu dibedakan. Pertama adalah filsafat bahasa dan kedua adalah filsafat linguistik. Filsafat bahasa (philosophy of language) adalah sebuah cabang dari filsafat. Para filsuf berusaha untuk menganalisis, menjelaskan dan meneliti beberapa konsep linguistik yang penting, seperti misalnya makna, referensi dan kebenaran. Filsafat bahasa dapat dipandang sebagai cabang dari filsafat ilmu pengetahuan (philosophy of science), yaitu upaya untuk menganalisis konsep-konsep yang digunakan ilmuwan. Maka, jika filsuf ilmu pengetahuan disibukkan dengan menganalisis konsep-konsep seperti elektron atau gen, yang digunakan ahli fisika atau biologi, maka filsuf bahasa menganalisis konsep-konsep yang digunakan para pakar linguistik profesional.